// Unknown // On-Selasa, 19 Februari 2013

Sejarah Mobil Holden

Siapa yang tidak mengenal mobil holden ?

Sedan bongsor yang masuk ke Tanah Air sejak 1960 ini memang termasuk mobil retro yang memiliki sejarah panjang. Tampangnya yang gagah serta cenderung menyerupai mobil retro berotot ala American Muscle Car, membuat mobil ini tidak pernah kekurangan penggemarnya di Indonesia.

Maraknya trend mobil retro dan mobil klasik di dunia otomotif tanah air, seperti membangunkan “singa” yang menjadi lambang mobil holden ini.

Ditambah dengan film “Fast & Furious”, yang mencapai box office,turut andil dalam mempopulerkan kembali mobil Holden retro ini.

Film Fast & Furious merupakan bagian keempat dari franchise film produksi Universal Pictures ini. Diawali dengan “The Fast and The Furious”, dilanjutkan dengan “2 Fast 2 Furious“, dan terakhir “The Fast and The Furious: Tokyo Drift“.

Daya tarik utama film ini adalah adalah alur ceritanya yang bergulir cepat dan dijejali banyak action scene berupa kebut-kebutan di jalan raya penuh mobil dan pejalan kaki, juga di dalam terowongan dan tambang, dengan menggunakan mobil-mobil amerika yang disebut muscle car.




SEJARAH AWAL MOBIL HOLDEN

Sejarah mobil Holden sendiri di mulai pada tahun 1856 oleh James Alexander Holden mendirikan perusahaan yg bergerak di bidang pembuatan sadel kulit di di sudut King William Street Rundle dan di Adelaide, Australia Selatan.

Pada tahun 1885 bekerja sama dengan pembuat kereta kuda bernama Henry Adolf Frost membentuk perusahaan terkenal bernama Holden dan Frost

Pada tahun 1910, Holden & Frost mencoba mengotak-ngatik kendaraan bermotor dan tahun 1914 untuk pertama kalinya mencoba membuat body mobil untuk di pasangkan dengan rangka mobil bermerek “Lancia”. Percobaan ini berjalan sukses dan akhirnya Holden & Frost mendapat order cukup besar dari perusahaan mobil “Dodge” yang ironisnya akan menjadi saingan utama.

Pada tahun 1917, saat Perang Dunia Pertama yang melibatkan hampir semua industri di inggris, pemerintahan Australia telah melakukan embargo kepada amerika dengan melarang semua jenis impor lengkap kendaraan bermotor.

Kondisi ini, serta sulitnya menyimpanan barang impor, menyebabkan impor rangka kendaraan sangat dibatasi.Kebutuhan akan kendaraan bermotor yang terus meningkat menyebabkan agen-agen kendaraan yang tadinya menggunakan rangka impor, mulai melirik perusahaan-perusahaan lokal untuk memproduksi rangka berikut bodi.
Tahun 1919, Edward Wheeldon Holden mendaftarkan “Holden’s Motor Body Builders” sebagai perusahaan yang khusus bergerak di pembuatan bodi kendaraan bermotor.
Awalnya,perusahaan ini membangun bodi untuk Overland, Chevrolet, Durant, Hupmobile dan Dodge. Perusahaan ini berkembang sangat cepat, empat tahun setelah produk pertama, telah dapat memproduksi lebih dari 12.000 bodi per tahun.
Pada tahun 1924 “Holden’s Motor Body Builders” Australia menjadi satu-satunya perusahaan pembuat bodi kendaraan, yang dibuat atas pesanan General Motors. Dengan total kapasitas produksi lebih dari 22.000 bodi (lebih dari 11.000 bodi dibuat untuk GM).

Pada tahun 1928, George Rayner Hoff merancang symbol yang akan digunakan untuk semua produksi kendaraan bermotor produksi dari Holden’s Motor Body Builder ini, berupa singa dan batu” yang melambangkan legenda manusia yang menciptakan roda. Simbol ini bertahan hingga sekarang ini walaupun telah beberapa kali mengalami penyempurnaan.
Pada tahun 1930 terjadi krisis ekonomi global, yang menyebabkan turunnya produksi. Dan pada tahun 1931, Holden’s Motor Body Builders menjual sahamnya kepada General Motor Amerika di Australia dan mengganti namanya menjadi General Motors -Holdens. Upaya ini bukan sepenuhnya untuk mencari keuntungan, akan tetapi lebih kepada tindakan pemerintah Australia untuk membekukan uang agar modal yang ada tidak lari ke luar negeri.
Pada tahun 1934, Larry Hartnett (yang nantinya di beri gelar sebagai Sir Laurence Hartnett) telah dikirim ke Australia oleh GM sebagai Managing Director perusahaan ini.
Pada tahun 1935, perekonomian dunia mulai pulih dan di bawah kepemimpinan Larry Hartnett, GM-Holden berhasil kembali menaikkan produksinya.
Setahun kemudian, Larry Hartnett mulai merencanakan produksi yang seluruhnya benar-benar produk asli Australia, namun kembali terjadi perang dunia ke dua, yang akhirnya menghentikan proyek ini. Setelah perang selesai, Pemerintah Australia kembali melanjutkan proyek ini dan telah menawarkan ke seluruh perusahaan yang ada di Australia, akan tetapi hanya satu perusahaan yang mampu yaitu tetap General Motors Holdens.
Hari ini, hampir setiap generasi di Australia memiliki Holden, dan dapat dikatakan bahwa “holden” telah menjadi mobil favorit di Australia.

PERKEMBANGAN MOBIL HOLDEN DI INDONESIA
Di Indonesia sendiri, mobil Holden di impor sejak awal tahun 1960an. Tercatat Agen Tunggal Pemegang Merk yang menjual berbagai varian Holden terakhir adalah PT Indauda (Udatimex). Sampai saat ini, jumlah penggemar mobil holden retro ini tak pernah berkurang. Berbagai varian Holden pun masih terlihat lalu lalang di sepanjang jalan, mulai dari keluaran 60-an hingga 80-an seperti Special, Kingswood, Premiere, Statesman, Torana, Monaro, Sunbird, Comodore, Aska, Camira, Gemini dan Calais.
Ada yang sekedar memakai karena memang kekuatan dan kehandalan mobil retro ini sudah teruji. Ada juga penggemar yang memang fantik dengan kendaraan ini dan akhirnya menjadikan mobil holden retro ini sebagai koleksi serta membentuk komunitas tersendiri.
Ada banyak komunitas mobil holden retro di Indonesia ini, tetapi yg yang terdaftar secara resmi di induk organisasi otomotif Indonesia (IMI) adalah komunitas Holden Indonesia. Berdiri pada tanggal 01 September 2001, komunitas ini merupakan peleburan dari beberapa komunitas lawas penggemar holden seperti Holden Wise Indonesia, Holden Owners dan Holden Club Jakarta.
Banyak keuntungan yang didapat dengan mengikuti komunitas ini, seperti kemudahan mendapatkan informasi mengenai cara perawatan, restorasi, ketersediaan sukucadang, dll.
Berbagai kegiatanpun sering dilakukan dari dan untuk anggota seperti menggelar kegiatan-kegiatan bersifat sosial disamping kegiatan reguler seperti kongkow dan konvoi tentunya. Dari aksi solidaritas saat bom Bali, bom di Kedutaan Australia, peduli gempa Jogjakarta hingga penyerahan bantuan kepada korban-korban bencana banjir rutin dilakukan.
Tak hanya dengan anggota komunitasnya sendiri, Holden Indonesia pun sering mengadakan kegiatan yang melibatkan komunitas-komunitas lain, untuk merajut jalinan keakraban, seperti menggelar kontes modifikasi bertajuk Holden Indonesia Creative Contest.
Berbagai aliran mereka terapkan pada mobil Holden retro ini seperti aliran original atau modifikasi. Bagi penggemar modifikasi, aliran ini bisa jadi sesuatu yang personal, bahkan cenderung menunjukkan sisi narsisme atau representasi pribadi, akan tetapi tetap saja membutuhkan klub atau komunitas sebagai wadah bertukar informasi serta bersosialisasi sesama anggota.
Komunitas atau klub pecinta mobil ada beragam jenisnya dan dibedakan oleh basisnya.
Pertama, Klub Modifikasi yang Berbasis Pabrikan atau Jenis Mobil. Alasannya mungkin sederhana, mobil yang sama jenisnya tentu memiliki permasalahan yang sama pula.
Kedua, Klub Modifikasi yang Berbasis Pada Daerah Tempat Tinggal. Ini biasanya terjadi di daerah sub-urban atau kota satelit, seperti Bekasi, Bintaro, Depok, atau Bogor. Biasanya, klub ini tidak mempedulikan jenis mobil atau pabrikan. Mereka lebih menitikberatkan kebutuhan wadah karena alasan kesamaan domisili. Ketiga adalah klub berbasis bengkel. Tidak jarang bengkel modifikasi membentuk satu perkumpulan atau komunitas yang menghimpun para pelanggannya.
Selain tiga hal di atas, ada pula komunitas modifikasi yang berbasis internet alias komunitas online. Komunitas ini sekarang banyak bermunculan via internet dalam bentuk forum diskusi otomotif on-line.
Berbagai cara modifikasi telah dilakukan oleh para penggemar mobil holden retro ini, salah satunya adalah mengganti dengan mesin V8, untuk mendapatkan tenaga yang lebih dasyat.

1960 Holden Muscle Car 350 by Connection,
King Of Modification Autoblackthrough 2008


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts